Saat ini saya mencoba merangsang naluri berdagang dipadu oleh jiwa seorang wirausaha. Tulisan ini saya tujukan buat yang ingin mencoba sebagai pedagang keliling atau yang sudah menjadi pedagang keliling dan ingin mengembangkannya sehingga dapat menjadi wirausahawan.
Pada umumnya di seluruh daerah di Indonesia, yang namanya pedagang keliling menggunakan gerobak masih sangat banyak digeluti sebagai mata pencaharian utama, baik itu sebagai penjual bakso, mie ayam, batagor, empek-empek, bubur ayam, nasi goreng, dan lain sebagainya. Pedagang keliling ada karena pasar masih ada dan masih sangat menjanjikan. Mengapa pasar masih sangat potensial??? salah satunya karena kebanyakan orang masih suka nyemil atau tidak mau belelah-lelah hanya untuk membeli makanan di luar cukup tunggu dan si abang penjual pun datang.
Namun jika saya mengamati dan menanyakan langsung dari sekian banyak pedagang keliling maka SEBAGIAN BESAR mereka hanya mendapatkan hasil pas-pasan dan boleh dikatakan hanya untuk bertahan hidup tanpa memikirkan tabungan apalagi pengembangan usaha.
Baiklah mari kita coba membedah mengapa hal ini terjadi, dan kita akan soroti beberapa hal sangat sangat berperan penting buat perkembangan usaha kita kedepan.
1. Jenis makanan yang dijajakan
Apakah jenis makanan yang akan anda jajakan? Sebelum memutuskan untuk terjun sebagai pedagang jajanan keliling ada baiknya anda melakukan survey kecil-kecilan kira-kira makanan apa yang layak dijual dan diterima konsumen. Misal Mie Ayam, Bubur Ayam, Gado-gado, atau Nasi Goreng.
Namun saran saya, mengapa kita tidak melakukan terobosan baru dengan mempelajari membuat dan menjual sesuatu masakan yang pada umumnya di jual di cafe/restoran tapi kali ini kita perdagangkan secara keliling? Tapi masakan ini juga masih sangat diterima dan disukai konsumen. Atau mengkreasikan masakan yang sudah ada? Contoh : Nasi Goreng Buntut, Nasi Goreng Pattaya, Omelette Mie, Spagghetie Ayam pedas, Miso Soup Tofu, dan lain sebagainya sesuai kreasi anda.
2. Kualitas Masakan
Kualitas masakan sangat penting untuk MEMPERTAHANKAN konsumen. Pernahkah anda membeli makanan dari pedagang keliling namun karena kualitas masakan yang asal-asalan maka anda memutuskan untuk tidak membelinya sampai kapan pun? Ya, saya pernah mengalaminya.
Untuk itu perhatikanlah kualitas masakan seperti kelengkapan masakan, bumbu pendukung, saus (pergunakan saus yang layak) karena di cafe dengan harga Rp 7.000 menggunakan saus ber-merek kenapa kita tidak coba?
Untuk itu perhatikanlah kualitas masakan seperti kelengkapan masakan, bumbu pendukung, saus (pergunakan saus yang layak) karena di cafe dengan harga Rp 7.000 menggunakan saus ber-merek kenapa kita tidak coba?
( bersambung part #2 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar